Mutiara Kata

Sunday, March 26, 2017

Dakwah Maksud Hidup

Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.

Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya.

Dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk.

Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba'du

Saudaraku seiman yang saya cintai, tiada henti-hentinya kita kembali berMudzakarah (Mengulang-ulang) tentang pentingnya menjadikan da'wah sebagai maksud dan tujuan hidup kita.

Hari ini manusia lalai dari agama karana kurangnya kesedaran akan pentingnya da'wah dan membuat seolah-olah da'wah itu adalah sesuatu yang rumit dan abstrak, sehingga ada sebagian saudara kita yang bahkan mengklaim bahwa seseorang tidak boleh buat da'wah apabila tidak cukup ilmu.

Asbab pentingnya da'wah Allah swt melaknat orang yang tidak buat da'wah. Maka da'wah wajib bagi orang-orang yang berakal bukan hanya yang berilmu saja.

Allah swt menyatakan "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati". (Q.S Al Baqarah 159).

Ketika Rasulullah SAW melakukan haji yang terakhir (haji wadha) di depan para sahabat dan ummat beliau, Rasulullah telah sabdakan  "Ya, saudara-saudaraku, tidak akan ada Nabi dan Rasul sesudahku dan tidak akan ada agama lain yang lahir. Karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, dan pahamilah kata-kata yang kusampaiakn kepadamu bahwa AKU MENINGGALKAN 2 PUSAKA, AL'QURAN DAN contoh-contohku sebagai AS-SUNNAH, DAN BILA KALIAN MENGIKUTINYA TIDAK MUNGKIN AKAN TERSESAT.
SIAPA YANG MENDENGARKAN PERKATAANKU INI WAJIB MENYAMPAIKANNYA KEPADA YANG LAIN DAN SETERUSNYA, dan mungkin yang terakhir memahami kata-kataku ini bisa lebih baik dari yang langsung mendengarkan, Demi Allah aku bersaksi, bahwa aku telah menyampaikan ajaran-Mu kepada umat-MU YA ALLAH".

Sejak saat itu para sahabat dan yang hadir mengemban tugas untuk menyampaikan da`wah dan menyebarkan ini agama. Para sahabat yang kira-kira 124.000 orang berpencar keseluruh penjuru dunia, hanya 10.000 orang meninggal di Makkah, sedangkan yang lainnya meninggal di luar Makkah.

Hari ini sudah berapa banyak saudara kita yang naik haji tapi adakah yang pulang dengan membawa hakekat Iman? adakah yang pulang bawa fikir Rasulullah? adakah yang membawa fikir bagaimana manusia bisa taat perintah-perintah Allah?

Hari ini saudara kita naik haji dengan fikir bagaimana bisa pulang haji bawa karpet, sejadah, sendok dll.

Sebagai manusia kita butuh da'wah, seseorang yang tidak buat da'wah maka kesehariannya tidak akan ada artinya, buat amalpun tidak akan ada kesan. Sebagaimana "Ilmu Iman" itu penting tapi tidak akan berguna jika tanpa "hakekat Iman". 

Kerja da'wah memang kerja yang berat karena ini kerja untuk memancing turunnya Hidayah Allah dan bayarannya juga Kerajaan kekal lagi abadi di Surga Allah swt . Tapi semua akan menjadi mudah apabila kita sungguh-sungguh untuk buat ini kerja.

Rasulullah saw sabdakan "Dari Abu Sa’id AlKhudri Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu berkata: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: Barangsiapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, jika kamu tidak mampu maka cegahlah dengan lisanmu dan jika kamu tidak mampu juga maka cegahlah dengan hati. Dan itulah selemah-lemahnya iman (Dikeluarkan oleh Imam Muslim Rahimahullahu)"

Hari ini kemugkaran terjadi dimana-mana bahkan sudah masuk ke rumah-rumah kita (TV, Koran, Radio) bahkan untuk sabunpun sudah bukan hal yang ganjil menurut sebahagian muslim apabila sampulnya wanita yang tidak menutup aurat.

Jika tidak bisa da'wah dengan berbicara maka rajin mendengarkan.
Da'wah ini sesuatu yang sangat mudah, sebagaimana sebuah perusahaan yang ingin penjualan produk mereka laris maka tim marketing perusahaan tersebut akan memasang iklan dimana-mana.

Sebagaimana kita ini adalah tim Marketing terbesar dimana produk yang kita jual adalah kenikmatan yang kekal lagi abadi yaitu surgaNya Allah swt maka kita harus berusaha agar hal yang kita lakukan tiap harinya berupa pemasaran untuk memancing turunnya Hidayah Allah.

Dengan demikian maka keseharian kita.

Makan Minum untuk beribadah agar bisa berdiri shalat dan mengerjakan ibadah lainnya. Jika makan dengan cara adab sunnah Rasulullah SAW maka akan diberi pahala oleh Allah SWT.

Makan Minum untuk Khalifah adalah agar bisa berkhidmat kepada sesama. 
Nabi SAW bersabda, “jika kalian mengangkat beban saudaramu ke punggung kudanya, maka akan dihitung sedekah, jika kalian mengisi ember saudaramu dengan air maka dihitung sedekah”.

Berpakaianpun untuk Ibadah yaitu menutup aurat karena malu kepada Allah juga untuk membuat suasana agama dimana hari ini manusia heran dengan wanita yang memakai jilbab yang besar tapi tenang-tenang saja melihat wanita yang mengenakan tank-top. bisa kita bayangkan bagaimana ummat Islam ini jika seluruh wanitanya berjilbab dan laki-lakinya berjenggot dan juga hisbal.

Apabila belum mampu juga maka mulailah dengan hal-hal yang kecil, seperti menulis status FB dengan hadits atau ayat Al.Quran, kalau belum mampu hisbal maka berpakaianlah seperti seorang muslim untuk memudahkan orang lain mengenal kita sebagai seorang muslim. Sehingga kita menjadi media Allah swt untuk menyampaikan dan membuat suasana agama di lingkungan kita.

"Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balsan pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat balasannya dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula". (Q.S Al Adiyat)

Maka apabila dakwah menjadi maksud hidup kita, maka Allah SWT akan memberikan 4 perkara :
1. Yakin yang benar seperti yakinnya para Nabi.
2. Mizas (kecintaan) yang benar seperti para Nabi.
3. Maksud hidupnya seperti maksud hidup para Nabi.
4. Fikirnyapun sama seperti pikirnya Nabi.

Semoga Allah swt beri kita taufik dan hidayah dapat amal dan sampaikan pada saudara kita yg lain inn shaa Allah..

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails